Rabu, 12 Agustus 2015

Ketika aku melihat tawamu lepas
Kuperhatikan guratan di wajahmu berubah menjadi pelangi
Ketika aku melucu hal tak tentu 
Tak kurasa bahwa aku sedikitpun tak punya malu
Sekian banyak rindu selayaknya peluru
Menembus dinding-dinding duka mu
Menghancurkannya hingga tersisa hanya senyum pada wajahmu yg ayu
Rasanya ingin kupeluk waktu 
Menghabiskannya bersama mu
Sambil bertanya pada arlojiku
Berapa kali kamu harus berputar lagi
Hingga kutemukan satu tempat di hatimu? "untukku"...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Konstruksi

Buku ini memuat beberapa informasi dan pengetahuan berkaitan dengan bagan alir  kegiatan konstruksi dan sistematika penulisan yang berkaita...