Rabu, 12 Agustus 2015

KAMU,

Kamu
Satu kata ribuan angan di kepala

Kamu 
Satu kata dalam lirik yang kukenal sebagai kisah

Kamu 
Seuntai kata penunjuk arah di mana waktu itu pernah singgah

Kamu 
Dalam deraian langkah kaki lalu pergi berlalu seperti benalu

Kamu 
Ungkapan sayang yg tak terucapkan
Di masa dan tempat yg salah

Kamu
Selalu 
hanya rindu dalam dekap dingin gelap ku

Kamu 
Seuntai kata berwujud ragu dari kisah masa lalu

Kamu
Harapku tapi bukan kenyataan ku
Ketika aku melihat tawamu lepas
Kuperhatikan guratan di wajahmu berubah menjadi pelangi
Ketika aku melucu hal tak tentu 
Tak kurasa bahwa aku sedikitpun tak punya malu
Sekian banyak rindu selayaknya peluru
Menembus dinding-dinding duka mu
Menghancurkannya hingga tersisa hanya senyum pada wajahmu yg ayu
Rasanya ingin kupeluk waktu 
Menghabiskannya bersama mu
Sambil bertanya pada arlojiku
Berapa kali kamu harus berputar lagi
Hingga kutemukan satu tempat di hatimu? "untukku"...

Langit kita

Langitku langitmu
Sama
Warna biru
Dalam balutan awan rindu
Langitku langitmu
Sama
Diantara kilauan mentari
Dan bulan yg kini penuh perhatian
Langitku langitmu 
Sama
Harapan yg ku munajatkan pada 
Tuhan
Saat kamu menjadi jawaban yg ku minta berkali kali
Ijinkan aku mencintaimu sampai mati
Menulis tentangmu adalah hal favoritku sepanjang waktu
Jika harus ku tukar seribu mimpi untuk bersama mu sehari
Demi bulan dan matahari
Aku rela berhenti tidur dalam sepi

Buku Konstruksi

Buku ini memuat beberapa informasi dan pengetahuan berkaitan dengan bagan alir  kegiatan konstruksi dan sistematika penulisan yang berkaita...